Program Hamil dengan Dokter Angga

Program Hamil Pertama
Saya dan istri menikah pada tanggal 20 bulan Desember 2015. Kurang lebih setengah tahun menikah belum dapat anak, kami bergerak cepat untuk memeriksa ke dokter spesialis kebidanan, yaitu ke  dr. Aditya Rangga Putera, Sp.OG, akrab dipanggil dengan dr. Angga, pada bulan Mei 2016.

Dr. Angga bilang bahwa kami masih muda dan baru nikah belum setahun, jadi kami dinasehati supaya santai saja. Jadi program tahun pertama kami ini terbilang santai juga, dan tidak terlalu sering ke dokter ^^

Isti dicek USG abdominal, dan rahimnya bagus. Namun ada indikasi istri haidh tidak teratur (siklus antara 35-37 hari per bulan), jadi beliau memberi obat untuk memperlancar haid (Cyclo Progynova) untuk dua siklus haidh ke depan sambil menyarankan bahwa kami tetap dapat berhubungan seperti biasa (tanpa diprogram hari ke berapanya).

Selama dua siklus haid, istri mengkonsumsi Cyclo Progynova dan kami berhubungan badan seperti biasa, tapi kami belum berhasil. Tiga siklus haid berikutnya istri tidak mengkonsumsi obat, dan siklus haidnya mencapai 41 hari. Kami kembali ke dokter Angga, dan beliau kembali memberi resep Cyclo untuk istri selama 3 siklus + menyarankan kami untuk berhubungan badan di hari ke 12, 14, dan 16, setelah itu bebas. Qadarullah, usaha kali ini juga belum berhasil. Siklus berikutnya Februari-April 2017, istri tidak mengkonsumsi Cyclo, belum berhasil hamil, test pack selalu negatif, dan siklus haidh malah bertambah menjadi 57 hari.

Program Tahun ke-2
Program hamil sudah lewat setahun, dan usia pernikahan mencapai usia 1.5 tahun. Program hamil sudah lebih serius dari sebelumnya. Dr. Angga menyarankan kami untuk melakukan tes laboratorium, tes HSG untuk istri, dan tes sperma untuk saya. Alhamdulillah hasil tes kami berdua semuanya normal dan bagus.

Istri juga dicek USG Transvaginal, hasilnya adalah rahim bagus, tidak ada kista/miom, namun sel telur masih terlihat kecil di hari ke 12. Oleh karena itu Dr. Angga memberi resep Cyclo + Profertil untuk memperbesar sel telur dengan dosis 1 tablet sehari selama 5 hari.

Beberapa siklus haid istri mengkonsumsi Cyclo+Profertil, namun hasil USG Transvaginal menunjukkan bahwa sel telur masih kecil dan belum layak dibuahi. Oleh karena itu dr. Angga menaikkan dosis Profertil menjadi 2 tablet sehari selama 5 hari. Selama beberapa siklus, hasil USG Transvaginal menunjukkan ada peningkatan ukuran sel telur, tapi masih tergolong kecil dan belum layak dibuahi, yang terbesar pada fase ini adalah ovarium kanan berukuran 8mm.

Ada peningkatan seperti itu membuat dr. Angga semangat dan menaikkan dosis profertil menjadi 3 tablet sehari selama 5 hari untuk beberapa siklus berikutnya. Namun hasil cek USG Transvaginal yang terakhir di bulan Juni 2018 adalah menunjukkan ada peningkatan ukuran sel telur, tapi masih tergolong kecil dan belum layak dibuahi, yang terbesar pada fase ini adalah ovarium kanan berukuran 10mm. Ukuran ovarium yang layak dibuahi minimal berukuran 18mm.

Program hamil kami dengan dr. Angga sudah kurang lebih 2 tahun, usia pernikahan 2.5 tahun, dan hasilnya belum berhasil. Dr. Angga mengatakan bahwa beliau sebagai dokter spesialis kandungan hanya diperbolehkan memberi resep profertil maksimal 3 kali sehari, tidak boleh lebih dari itu. Dan karena belum berhasil beliau menyarankan kami untuk berkonsultasi ke dokter kandungan spesialis kandungan sub fertilitas, beliau menyarankan dr. Agus Surur, SPOG Fer. Datanglah ke dr. Agus setelah haidh, tanpa minum obat apapun, biar beliau yang melanjutkan diagosanya.

Dr. Angga memberi semangat pada kami berdua bahwa usia kami masih muda, usia istri juga masih 26 tahun, jadi beliau sangat merekomendasikan kami untuk melanjutkan program hamil kepada dr. Agus. Beliau bercerita bahwa mungkin nanti di dr. Agus akan disuruh melakukan tes laboratorium lainnya seperti tes hormon dll. Beliau menyarankan saya supaya nanti membuat ringkasan program hamil yang sudah dilakukan selama ini. Beliau lalu menulis surat rujukan untuk kami berdua yang ditujukan untuk dr. Agus. Semoga berhasil dan jangan pantang menyerah.

BERSAMBUNG.

RINGKASAN

Siklus haid terpanjang:

  1. Sebelum konsumsi Cyclo : 35-37 hari
  2. Konsumsi Cyclo : 28-29 hari
  3. Tidak konsumsi Cyclo : 57 hari (Februari – April 2017)

USG:

  1. USG Abdominal
  2. USG TransvaginalHasil: Rahim bagus, tidak kista/miom dsj, namun sel telur kecil. Hasil terakhir yang paling besar adalah ovarium kanan berukuran 10mm.

Tes Laboratorium:

  1. HSG
    Hasil: Kedua tuba paten, Uterus normal
  2. Sperma
    Hasil: Normozoospermia

Obat:

  1. Cyclo Progynova
    Hasil: Siklus haid menjadi teratur 28-29 hari, namun efeknya adalah darah haidh menjadi lebih keruh dan berwarna gelap (agak kehitaman) dan keluarnya juga lebih sedikit. Jika tidak meminum cyclo warna darah berwarna merah dan keluarnya lebih banyak dan ngocor. Dr. Angga mengatakan bahwa efek Cyclo ini tidak masalah.
  2. Profertil
    Hasil: Poor responder. Ada peningkatan tapi sedikit sekali meskipun sudah maksimal di dosis 3x sehari. Efek sampingnya alhamdulillah tidak ada. Namun dr. Angga mengatakan bahwa ada sebagian orang yang mengkonsumsi ini mengalami efek samping berupa adanya sel telur yang menjadi banyak namun kecil-kecil.

Dokter :
dr. Aditya Rangga Putera, Sp.OG
Masih muda, orangnya asyik, aktif, informatif, cara komunikasinya sangat baik dan terbuka, semangat dan jika hasil akhirnya buntu tidak ragu untuk merekomendasi ke dokter spesialis yang lebih ahli.

Namun kalau saya kirim whatsapp ke beliau, rata-rata engga dibalas, kalaupun dibalas agak lama ^^. Dan menurut kami, ada sedikit inkonsistensi pada diri beliau (mungkin karena pasien beliau ada banyak dan faktor lainnya).

Dr. Angga praktek di beberapa Rumah Sakit di antaranya RSB Prima Medika Bintaro, RS Premier Bintaro, dan RSUP Fatmawati. Alasan awal saya konsultasi dengan dr. Angga karena beliau selain praktek di RS yang sudah punya nama (bahkan ada yang elit), beliau masih mau praktek satu hari di klinik kecil di Ciputat (YAMC). Salut. Dan berdasarkan info dari resepsionis dan bidan di klinik YAMC, beliau termasuk dokter yang mengusahakan melahirkan normal, tapi kalau memang harus caesar pasti disarankan untuk caesar.

Tanggal Selesai Penulisan 23 Desember 2018
Tanggal Publikasi di Blog 3 Oktober 2019

Disclaimer: Apabila ada informasi obat, suplemen, dsj pada tulisan program hamil kami, maka itu hanya karena obat itulah yang diresepkan dan kami konsumsi, kami tidak menganjurkan Anda menggunakan obat tanpa resep dan rekomendasi dokter. Obat yang cocok untuk seseorang belum tentu cocok untuk orang lain, tergantung kondisi orang tersebut dan diagnosa dokter.

One response to this post.

Leave a comment