Program Hamil dengan Dokter Agus

Program Hamil Pertama
Istri saya haidh pada tanggal 10 Juli 2018, oleh karena itu saya langsung mencari jadwal praktek dr. Agus Surur As’adi, Sp.OG-KFER di RS Hermina Ciputat dan mendapat jadwal beliau adalah setiap hari Kamis dan Sabtu. Kami pilih hari Kamis, tanggal 12 Juli 2018. Pendaftaran dapat dilakukan lewat telepon maupun aplikasi, dan kami mendapat nomor antrian 7.

Pada tanggal tanggal 12 Juli 2018 kami mengunjungi dr. Agus di RS Hermina Ciputat. Saya sudah menyiapkan print ringkasan program hamil sebelumnya, dan tidak lupa membawa surat rujukan dari dr. Angga, dan juga membawa hasil lab HSG dan sperma.

Saya kira kalau datang lebih awal di Hermina, nomor antrian berubah lebih cepat sesuai kedatangan, ternyata tidak, biarpun kami datang pertama, antrian kami tetap nomor 7. Waktu praktek dr. Agus pada jadwal seharusnya pukul 16.00-18.00, tapi beliau baru datang sekitar pukul 17.30. Setelah kami shalat Maghrib, kamipun dipanggil ke ruang praktek sekitar pukul 18.40

Saat bertemu dr. Agus yang ternyata sudah sepuh. Saya menyerahkan surat rujukan, print ringkasan, dan hasil lab HSG & sperma. Saat membaca print ringkasan program hamil sebelumnya, beliau berkomentar “Tulisannya panjang banget kayak skripsi.” Saya jadi ikut tertawa 😀 Akhirnya beliau tidak membaca sama sekali dan memilih bertanya langsung tentang kapan hari terakhir haid istri, dan juga mengenai riwayat haid istri yang tidak teratur. Kami juga menceritakan obat apa saja yang kami pakai, yaitu Cyclo dan Profertil.

Pada konsultasi pertama ini, istri di USG abdominal, dan tidak ada masalah pada rahim dan sejenisnya. Istri saya bercerita kepada dr. Agus bahwa ketika memakai Cyclo darahnya menjadi lebih keruh dan berwarna gelap (agak kehitaman) dan keluarnya juga lebih sedikit. Jika tidak meminum cyclo warna darah berwarna merah dan keluarnya lebih banyak dan ngocor.

Dr. Agus mengatakan bahwa memang seperti itu jika memakai Cyclo. Cyclo itu obat yang “memaksa” supaya haid, jadi seperti haid buatan bukan haid alami. Nanti istri akan diberi obat lain yang dosisnya lebih tinggi tapi tidak memiliki efek seperti Cyclo.

Obat yang dimaksud dr. Agus adalah Femara dengan anjuran minum sekali sehari selama 5 hari, ditambah dengan vitamin Cavit D3 sekali sehari selama 15 hari.

Dr. Agus juga menyarankan supaya istri dicek laboratorium tentang AMH, Insulin Puasa, dan Glukosa Puasa. Kalau bisa diusahakan segera supaya hasilnya dapat diserahkan kepada beliau pada pertemuan berikutnya di hari Kamis tanggal 26 Juli 2018.

Pada tanggal 18 Juli 2018, istri saya melakukan tes lab tersebut di Prodia BSD. Beberapa hari kemudian hasilnya saya ambil, dan siap saya bawa ke dr. Agus. Konsultasi kami yang kedua seharusnya berlangsung tanggal 26 Juli 2018, namun berhubung dr. Agus ada halangan (ada operasi penting di RS Fatmawati), jadwalnya diundur ke hari Sabtu 28 Juli 2018.

Pada hari Sabtu, rahim istri dicek dengan USG Transvaginal dan alhamdulillah ovarium kanan sudah berukuran 18mm dan siap dibuahi. Supaya lebih memperbesar kemungkinan hamil, istri saya diberi resep vitamin Folavit, sedangkan saya dapat suplemen Seloxy. Kata dr. Agus, walau hasil tes lab sperma saya normal, suplemen lebih baik dikonsumsi supaya lebih mantap.

Hubungan Badan terakhir kami di tanggal 26 Juli 2018, jadi dr. Agus menyarankan kami berdua untuk HB pada tanggal 28, 30 Juli, dan 1 Agustus 2018. Kami mengkonsumsi apa yang diresepkan dr. Agus dan melakukan apa yang disarankan beliau, namun qadarullah tanggal 13 Agustus 2018 istri mendapat haid dengan siklus 35 hari, dan program hamil yang pertama dengan dr. Agus ini pun belum berhasil T_T.

Break
Sebenarnya setelah gagal program yang pertama dengan dr. Agus, kami ingin langsung mencoba lagi, saya sudah daftar lewat telepon untuk tanggal 16 Agustus 2018. Namun di bulan Agustus 2018 ini kami sedang ada banyak kebutuhan sehingga budget untuk program hamil terpakai untuk hal tersebut. Jadi program hamil akan dilanjutkan pada siklus haid berikutnya jika seandainya bulan depan istri belum hamil.

Hari ke-35 istri melakukan test pack, tapi masih negatif. Pada hari ke-42 test pack dilakukan lagi, namun hasilnya tetap negatif. Pada hari ke-49, hasil test pack juga masih negatif. Pada hari ke-51, tanggal 1 Oktober 2018, istri mendapat haid dan memastikan bahwa kami masih belum mendapat izin mempunyai anak dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Program Hamil Kedua
Begitu mengetahui istri haid, saya mendaftar via telepon untuk konsultasi dengan dr. Agus untuk hari Kamis 4 Oktober 2018 dan mendapat antrian nomor 2. Pada hari Kamis, kami tiba di Hermina Ciputat pada pukul 17.30, karena sudah mengetahui kapan dr. Agus biasa datang hehehehe. Walau mendapat nomor antrian 2, saya memilih untuk shalat Maghrib dulu supaya lebih tenang dan santai, dan akhirnya kami masuk ke ruangan pukul 18.30.

Pertama kali yang saya lakukan adalah saya menyerahkan hasil lab Prodia kepada beliau. Dr. Agus membaca hasil lab, dan Alhamdulillah AMH, insulin puasa, dan glukosa puasa istri semuanya normal. Dengan hasil ini, istri tidak perlu melakukan suntik hormon dan sejenisnya.

Kami menceritakan bahwa istri belum hamil dan siklus haid menjadi 51 hari, sudah berkali-kali test pack hasilnya tetap negatif. Dr. Agus menjawab bahwa jika sedang tidak hamil, mau diTP berapa kalipun hasilnya pasti negatif, siklus haid istri memang panjang, tapi penyebab pastinya tidak diketahui. Hormon AMH, insulin, dan glukosa normal semua. Berat badan istri juga ideal dan tidak gemuk. Jadi dr. Agus juga belum dapat memberi alasan pasti kenapa siklus haid istri saya panjang.

Mengetahui program hamil sebelumnya belum berhasil, dr. Agus bertanya kepada kami apakah mau melanjutkan program inseminasi atau program hamil alami lagi. Saya bertanya sedikit tentang keunggulan program inseminasi dan dijawab oleh beliau. Lalu saya membuat keputusan untuk saat ini masih ingin melanjutkan program hamil alami lagi.

Oleh karena itu dr. Agus kembali meresepkan Femara dengan anjuran minum sekali sehari selama 5 hari, ditambah dengan vitamin Cavit D3 sekali sehari selama 15 hari. Jadwal pertemuan kami berikutnya adalah hari Kamis 18 Oktober 2018.

Istri mengkonsumsi apa yang diresepkan dr. Agus. Lalu pada tanggal 18 Oktober 2018, kami kembali datang ke Hermina Ciputat. Sebelum bertemu dengan dr. Agus, saya sempat bertanya kepada beberapa staf di sana mengenai biaya inseminasi, saya mendapat jawaban biayanya sekitar Rp5-7 Juta belum termasuk biaya laboratorium dsj. Ketika saya tanya apakah ada yang berhasil program hamil dengan dr. Agus, staf yang saya tanya menjawab, “Banyak, bahkan yang inseminasi juga ada yang berhasil.” Mendengar jawaban tersebut menambah optimisme untuk kami.

Tiba saatnya kami datang ke ruang prakter dr. Agus, beliau lalu mengecek kondisi rahim istri dengan USG Transvaginal. Hasilnya adalah ovarium yang paling besar adalah ovarium kanan dengan ukuran 16mm, kurang 2mm lagi supaya siap dibuahi. Oleh karena itu dr. Agus memberi resep tambahan untuk istri saya: Ovacare.

Dr. Agus menyarankan kami HB pada tanggal 20, 22, dan 24 Oktober 2018. Saya menyempatkan diri bertanya kepada dr. Agus mengenai teknis inseminasi dilakukan itu seperti apa. Setelah menjawab pertanyaan saya, dr. Agus menyarakankan kalau seandainya program hamil alami gagal, sudah saatnya mencoba inseminasi.

Saya menanggapi beliau dengan berterus terang bahwa saya belum ada dana untuk inseminasi dalam waktu dekat ini, jadi saya masih mau mencoba untuk program hamil alami untuk beberapa siklus lagi, sambil mengumpulkan dana untuk biaya inseminasi. Di kesempatan ini saya juga meminta izin kepada dr. Agus, jika seandainya program hamil Oktober ini masih belum berhasil, saya ingin melanjutkan program hamil sendiri dengan mengkonsumsi apa yang sudah diresepkan dr. Agus, yang paling utama adalah Femara, Teknis kapan kami HB nanti akan saya atur sendiri dengan memperhitungkan keluarnya lendir serviks. Jika masih gagal juga dan dana sudah terkumpul, barulah saya mencoba inseminasi. Dr. Agus mengizinkan. Dr. Agus juga menasehati kami untuk terus berdoa kepada Allah SWT supaya kami dianugrahi anak.

Kami menjalankan apa yang disarankan oleh dr. Agus, tidak lupa untuk selalu berdoa kepada Allah SWT. Pada tanggal 10 November 2018, hari ke-39, istri melakukan test pack, namun hasilnya masih negatif. Hari ke-40 kembali melakukan test pack, hasilnya masih negatif juga. Lalu pada hari ke-47, 17 November 2018, istri mendapat haid, dan program hamil yang inipun kembali belum berhasil T_T.

BERSAMBUNG.

RINGKASAN

Siklus haid

  1. Konsumsi Femara : 35 dan 47 hari
  2. Tidak konsumsi Femara : 51 hari

USG:

  1. USG Abdominal
  2. USG Transvaginal
    Hasil: Hasil terakhir yang paling besar adalah ovarium kanan berukuran 18mm. Siap dibuahi.

Tes Laboratorium:

  1. AMH
    Hasil: Normo responder
  2. Insulin Puasa
    Hasil: Normal
  3. Glukosa Puasa
    Hasil: Normal

Obat:

  1. Femara
    Hasil: Memperbesar sel telur, dan seandainya tidak terjadi pembuahan tetap dapat haid dengan normal.

Vitamin dan Suplemen :

  1. Cavit D3
    Vitamin D3
  2. Folavit
    Asam Folat
  3. Ovacare
    Meningkatkan peluang kehamilan
  4. Seloxy
    Stamina

Dokter :
dr. Agus Surur As’adi, Sp.OG-KFER
Sudah sepuh dan suhu, sangat ahli di bidangnya, berkarisma, banyak ilmu dan sudah memiliki banyak pengalaman.

Beliau berbicara seperlunya saja, cenderung terburu-buru ketika sesi diskusi dengan pasien, kurang komunikatif dan kurang asyik (wajar melihat umur beliau). Beliau pasif, jangan terlalu berharap mendapat banyak informasi tambahan jika tidak bertanya. Jika ditanyapun, beliau akan menjawab sesuai isi pertanyaan. Jadi di sini kita sebagian pasien yang harus aktif dan banyak bertanya kepada beliau, tanya apa saja sepuas kita sampai mendapat penjelasan lebih banyak dan lebih detil.

Beliau praktek di RSUP Fatmawati dan RS Hermina Ciputat. Alasan awal kenapa saya konsultasi dengan dr. Agus adalah karena rekomendasi dari dr. Angga. Ilmu dan pengalaman beliau memang mantap, begitu selesai memeriksa, beliau sudah tahu langkah apa saja yang perlu dilakukan selanjutnya.

Tanggal Selesai Penulisan 24 Desember 2018
Tanggal Publikasi di Blog 4 Oktober 2019

Disclaimer: Apabila ada informasi obat, suplemen, dsj pada tulisan program hamil kami, maka itu hanya karena obat itulah yang diresepkan dan kami konsumsi, kami tidak menganjurkan Anda menggunakan obat tanpa resep dan rekomendasi dokter. Obat yang cocok untuk seseorang belum tentu cocok untuk orang lain, tergantung kondisi orang tersebut dan diagnosa dokter.

3 responses to this post.

Leave a comment