Archive for October 14th, 2007

Idul Fithri yang berkesan

Biasanya setiap tahun aku shalat Idul Fithri (dan Idul Adha) di tempat yang berbeda. Selain karena masalah perbedaan hari, aku juga ingin mengetahui kondisi Idul Fithri (dan Idul Adha) di tempat yang berbeda. Aku memilih masjid Al-Munawwarah di Pamulang Barat sebagai tempat pelaksanaan Idul Fithri pada tahun 1428 H ini.

Kesanku di sana sangat berarti, ini adalah shalat dan khutbah Idul Fithri yang terbaik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Imam melaksanakan shalat yang cukup lama, ia membaca surat Qaaf setelah membaca surat Al-Fatihah, bacaan yang cukup panjang tetapi karena Imam membacanya dengan sangat bagus (seperti Imam-imam masjid di timur tengah) ditambah sedikit kesabaran dan kekuatan yang ada [harus] ada pada makmum, aku rasa jama’ah bisa menerimanya dengan lapang dada.

Khutbah Idul Fithri disampaikan oleh ustadz Abu Muhammad Jibril, khutbahnya cukup lama tetapi isinya sangat bagus dan Insya Allah sangat bermanfaat untuk para pendengarnya. Inti yang kutangkap dari khutbah Idul Fithri-nya adalah :
1. Di Indonesia sebenarnya sudah ada orang yang melihat hilal, salah satunya di Cakung*.
2. Haramnya orang yang berpuasa di hari raya Idul Fithri dan hari yang meragukan.
3. Shalat Idul Fithri adalah sunnah Muakkadah, karena itu jangan hanya karena perbedaan hal ini persatuan umat Islam menjadi retak/pecah.
4. Islam adalah rahmat bagi semesta.
5. Tiga hal penting yang harus ada dalam agama Islam : Tauhid, Syari’at, dan Jihad.
6. Khusus untuk muslimah : pembahasan tentang pentingnya menutup aurat, berpakaian dengan baik, dan tetap beribadah kepada Allah dengan sebaik-baiknya.

Idul Fithri yang paling berkesan 🙂

Yusuf KS.

* : Aku juga mendapat informasi dari ustadz Ja’far Shidiq (FPI) bahwa diantara tim-tim FPI yang ditugaskan melihat hilal pada tanggal 11 Oktober 2007, ternyata ada empat orang di Cakung yang melihatnya. Mereka bahkan sudah disumpah di pengadilan negeri daerah tersebut.

Kembali ke Makna Idul Fithri yang Sebenarnya

Kembali ke Makna Idul Fithri yang Sebenarnya

 

Idul Fithri berasal dari dua kata, yaitu Iid dan Fithri. Iid (عيد) secara bahasa berarti kembali, dan juga bisa berarti hari raya. Fithri (فطر) secara bahasa berarti membuka/membelah dan bisa juga berarti fithrah-fithrah karena fithri bisa merupakan bentuk jama (banyak/plural) dari fithrah (فطرة). Sedangkan fithrah memiliki banyak pengertian antara lain suci, kejadian asli, agama, Islam, dan tabiat.

 

Secara istilah, Idul Fithri memiliki dua makna :

  1. Kembali kepada berbuka atau hari raya berbuka.

  2. Hal ini disebabkan selama sebulan umat Islam diwajibkan shaum, menahan dari hal-hal yang membatalkan puasa dari fajar hingga terbenam matahari, sehingga pada hari Idul Fithri umat Islam kembali berbuka (tidak shaum Ramadhan lagi sebagaimana pada 11 bulan lainnya).

  3. Kembali kepada fithrah-fithrah.

    Umat Islam yang telah menjalankan Ibadah shaum pada bulan Ramadhan pada hari Idul Fithri akan kembali kepada fithrah-fithrahnya.

 

Makna Idul Fithri yang manakah yang lebih tepat, apakah makna kembali berbuka atau kembali ke fithrah-fithrah? Sebagian ada yang memilih kembali berbuka, dan sebagian lagi ada yang memilihkembali kepada fithrah-fithrah.

Continue reading